Rabu, 22 Juni 2011

Inilah Dasar Hukum Pancung di Arab Saudi

 Senin, 20/06/2011 06:31 WIB
 
Andi Saputra - detikNews


Jakarta - Tenaga Kerja Wanita (TKW) Ruyati di hukum pancung oleh Pemerintah Arab Saudi karena membunuh majikannya. Dari berbagai negara Islam, Arab Saudi yang paling ketat menerapkan hukuman mati (qisas) tersebut.

"Karena Arab Saudi menerapkan langsung ayat Al Quran, Surat Al-Baqarah ayat 178," kata pengajar Hukum Pidana Islam, Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Nurul Irfan saat berbincang dengan detikcom, Senin, (20/6/2011).

Dalam ayat tersebut disebutkan kewajiban hukum qisas pada orang­-orang yang terbunuh, orang merdeka dengan orang merdeka , dan hamba sahaya dengan hamba sahaya dan perempuan dengan perempuan. Akan tetapi barangsiapa yang diampunkan untuknya dari saudaranya seba­gian, maka hendaklah mengikuti dengan yang baik, dan tunaikan kepadanya dengan cara yang baik.

"Dari ayat ini, ada perkecualian hukum qisas yaitu apabila keluarga korban memaafkan. Sebagai pemaaf tersebut, pembunuh mengganti denda dengan 100 ekor unta, 40 diantaranya unta yang sedang hamil. Kalau dirupiahkan mencapai Rp 4,7 miliar," tambah doktor pidana Islam ini.

Adapun sebab-sebab turunnya ayat ini yaitu untuk memotong budaya jahiliah yang berkembang sebelum datangnya Islam. Pada waktu itu, jika ada satu orang dibunuh, maka akan membunuh balik sang pembunuh hingga ke keluarga pembunuh. Sehingga turunlan ayat ini yang menekankan asas keseimbangan, yaitu satu nyawa di balas satu nyawa. Bukan satu nyawa di balas satu keluarga.

"Jaman sebelum Islam, apabila ada anak dibunuh, maka akan dibunuh balik si pembunuh, orang tua dan seluruh kerabat pembunuh. Inilah mengapa ayat ini turun," tambah Irfan.

Selain itu, ada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dan Imam Al Baihaki yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa harus diberikan pemaaf apabila yang membunuhnya karena lupa, terpaksa dan bersalah. "Namun hadist ini tidak dilakukan. Mereka merujuk Al-Quran kedudukannya lebih tinggi," terang Irfan.

Namun, pemberlakuan hukum qisas bukannya tanpa kritik. Menurut Irfan, hingga saat ini tidak ada hukum acara bagaimana cara pembuktian di peradilan. Selain itu juga sistem peradilan tidak terbuka yang dapat diikuti oleh setiap orang. "Mereka juga diskriminatif, kalau orang non Arab Saudi langsung diterapkan hukum qisas. Tapi kalau orang Arab sendiri tidak, tapi dimaafkan," jelas Irfan.

Apakah ini karena cara mereka memahami Islam yang salah ?

"Tidak. Tapi karena karakter bangsa, model kepemimpinanm struktur pemerintahan dan sebagainya. Di sana, Raja menguasai ulama. Ulama yang tidak sesuai dengan keyakinan Raja, disingkirkan," tuntas Irfan.


(asp/her)


Follow twitter @detikcom dan gabung komunitas detikcom di facebook

Kamis, 09 Juni 2011

1000 Hari Menuju Sukses

Jumat, 23 April 2010

Pekerja Atau Pengusaha?


Sabtu, 2008 September 13
Pekerja atau pengusaha ?
Mana lebih baik?
Tergantung pada posisi dimana kita berada …
Kalau ukurannya adalah kekayaan,
Seorang petinggi perusahaan (karyawan) lebih baik daripada seorang pemilik wartel kecil (pengusaha) di pinggir jalan.
Kenyataannya, teman-teman di posisi puncak menikmati gaji dan fasilitas yang memungkinkan mereka hidup mewah.
Dan, tidak hanya itu saja, mereka juga memutarkan kelebihan uang ke saham, properti atau membeli usaha / franchise. This is a real multiple sources of incomes (masih perlu jadi pengusaha?).
Lalu, bagaimana dengan keamanan kerja?
Dengan pengalaman dan prestasi kerja yang luarbiasa, perusahaan lain dengan senang hati akan menerima mereka jika mereka berniat pindah kerja.
Jadi,
apalagi yang kurang dalam hidup mereka?
Ada dua hal, yaitu
waktu …
dan kebebasan …
Dua hal ini membuat beberapa profesional rela membuang kemewahan dan memulai segalanya dari bawah …
Sebagai pengusaha,
Andalah pemilik waktu dan kebebasan.
Di kala sibuk, Anda mungkin diharuskan bekerja selama 20 jam sehari dan 7 hari seminggu. (Oh! ini akan sering terjadi, terutama di awal-awal berdirinya perusahaan Anda).
Namun, sebagai gantinya, di waktu senggang, Anda bebas mengunakan waktu Anda.
(Saya bertamasya ke Bali pada hari kerja. Pada waktu orang-orang sibuk bekerja di kantor, saya bermain ombak dengan anak saya di pantai kuta yang lenggang. Alangkah indahnya hidup ini! Biaya hotel dan pesawat juga sangat murah karena sedang low season).
Sebenarnya,
menjadi pengusaha atau karyawan itu sama saja …
Yang penting, kita menjadi salah satu yang terbaik di bidang kita.
(Berada di posisi bawah sangat tidak menyenangkan, baik sebagai pengusaha maupun karyawan).
Berikut ada 3 tips yang saya kutip bebas dari Bapak Mario Teguh …
#1
Anda tidak boleh bernegosiasi dengan impian Anda.
Ber-negosiasi-lah dengan apa
yang harus Anda lakukan untuk mencapainya.
[Mario Teguh, Dream Racer]
#2
Cita-cita adalah mimpi yang bertanggal.
Kemudian,
Pastikanlah bahwa cita-cita itu didukung oleh
kemampuan-kemampuan
yang dibutuhkan-nya untuk menjadi kenyataan
[Mario Teguh, Project “L”, My Life As A Project.]
#3
Berfokuslah pada KEKUATAN, bukan KELEMAHAN.
Pilihlah bidang usaha atau jalur karir
yang mengharuskan Anda mengunakan kekuatan-kekuatan pribadi.
[Mario Teguh, Weakness, My Closest Enemies]
So, Jadilah yang terbaik!
See You At The Top,
Johny Rusly
Your Success Partner
www.1000hari.blogspot.com

Jumat, 03 Juni 2011

FOTO MASA SMP TAHUN 1994 - 1998

KEPADA SELURUH MEMBER ALUMNI SMP N 6 BANDUNG ANGKATAN 98 YANG MEMILIKI FOTO ATAU KENANG KENANGAN APAPUN JUGA DI SAAT KITA DI SMP DULU..

KIRIMIN KE ":

smpn6bdg98@yahoo.co.id

RENCANANYA KITA MASUKIN KE BLOG KITA DAN VOTE SIAPA YANG PALING GOKIL DAN FUN FOTONYA...( INSYA ALLAH KITA BERI HADIAH YANG MENARIK )

THAKS ALL